Rabu, 07 Mei 2025

Tentang Pulang

Perjalanan hidup adalah perjalanan singkat yang panjang menuju pulang. Dari tempat kita berpijak menuju rumah, tak hanya satu jalan yang terbentang. Dalam perjalanan ini terkadang kita menemukan jalan yang lurus, berliku, rata, berbatu, berlacah, datar, terjal atau landai. Jarak yang kita lalui dapat jauh, dekat, lancar, mandat, lapang atau padat. Terkadang ada pula jalan buntu. Tidak semua orang melewati jalan yang sama. Tidak semua orang mengetahui setiap jalan dengan baik. Tidak perlu merasa tertekan, ambillah waktumu untuk memilih jalan terbaik menuju rumah. 

Bekal perjalanan setiap orang pun berbeda-beda. Ada yang dibekali banyak, ada yang cukup, ada yang ala kadarnya. Namun, tidak selalu permulaan menentukan akhir dari suatu cerita. Bekal-bekal itu dapat menjadikan perjalanan kita menjadi lebih mudah atau sulit, lama atau sebentar, bermakna atau sia-sia, tergantung pada cara mengolahnya. Kita dapat kehilangan bekal begitu saja atau menambah bekal tanpa disangka-sangka. Kita dapat berteriak marah saat terjebak macet atau memilih bersabar dan tidak membiarkan hati lecet. Kita dapat memaki atau memilih mengamati, berdiam diri, merefleksi dan menikmati perjalanan. 

Tidak perlu menghakimi orang lain tentang jalan menuju rumahnya, juga tidak perlu membebani diri menuju rumah kita. Pada dasarnya kita mulai dari garis mula yang berbeda. Pun perbekalan yang tidak sama. Sebagai sesama musafir, yang dapat kita lakukan adalah menaati aturan jalan, saling membantu, menunjukkan arah bagi yang tersesat-- bukan menghujat, berbagi perbekalan, saling menghormati pengguna jalan, dan tidak menyerobot jalan orang lain hingga melakukan hal merugikan lainnya. Tidak perlu khawatir tentang jalan menuju rumah kita yang tak seindah atau semudah jalan pulang orang lain, sebab yang harus kita khawatirkan adalah apa-apa saja yang nanti akan kita bawa pulang. Apakah suatu kebaikan atau suatu bencana. Apakah kita pulang untuk sekarat atau pulang untuk beristirahat. 

Perjalanan menuju rumah dapat saja menyenangkan atau meletihkan. Seperti itulah hidup. Seperti kita berjalan pulang. Tak peduli apa pun yang terjadi di perjalanan nanti, jangan pernah berhenti. Sebab setiap orang yang pulang tidak akan berhenti di tengah jalan. Ia selalu melanjutkan perjalanan hingga sampai pada tujuan. 


Juni, 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thought: Bangku Suporter

Saya selalu meyakini bahwa saya adalah seorang suporter--pendukung bagi orang lain. Bukan karena ingin disukai, diterima, atau t...