S.N. Aisyah
Hari itu, di tepian Sungai Siak. Di sanalah kami menemukan Si Jenius Dani, terapung tak bernyawa. Siapa sangka, anak yang selalu dapat diandalkan membuat kegaduhan yang menggemparkan.
"Profesor Beni?" panggil seorang penyidik.
"Inspektur," sahutku seraya mengulurkan tangan, "apa kabar?"
"Anda tahu sesuatu tentang ini?" Setelah menjabat tanganku, Iptu Rais memperlihatkan sebuah foto dan sebuah buku, Artificial Intelligence dan Moralitas Manusia di Masa Depan.
Aku sedikit terkejut. Lalu, pada Iptu Rais kukatakan, "Ini kami di Bukit Na'ang berpuluh tahun lalu. Ada apa dengan ini?" tanyaku lagi.
"Foto ini ditemukan pada tas korban dan sebuah catatan pada buku, karangan Anda bukan?" terang Inspektur Rais. Lalu katanya lagi, "Profesor, di mana Anda kemarin, pukul 10 malam hingga pukul 4 pagi ini?"
"Saya di laboratorium Universitas Bertuah," jawabku. "Anda mencurigai saya?"
"Hanya bertanya. Saya harap Anda bersedia dipanggil sewaktu-waktu jika diperlukan," ucapnya padaku.
"Tentu saja,” balasku padanya.
Tentu saja aku akan memastikan mereka tak 'kan mendapat apa-apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar